Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjadi Lebih Baik dalam Berkomunikasi dengan Analisis Transaksional

16 Mei 2023   15:25 Diperbarui: 24 Mei 2023   12:15 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ego state ini mencerminkan kemampuan individu untuk berpikir dan bernalar secara logis, tanpa dipengaruhi oleh pengalaman atau emosi masa lalu. Ego state Adult terfokus pada saat ini dan tidak dipengaruhi oleh masa lalu atau masa depan.

Ego state "Adult" mewakili bagian rasional dan analitis dari diri kita sendiri yang bertanggung jawab untuk memproses informasi, membuat keputusan, dan memecahkan masalah.

Ego state Adult tidak memiliki keadaan sub-ego dalam teori analisis transaksional. Tidak seperti ego state Parent dan Child, ego state Adult  tidak dipengaruhi oleh pengalaman atau emosi masa lalu. Sebaliknya, ego state Adult berfokus pada saat ini dan beroperasi berdasarkan informasi terkini dan analisis objektif.

Saat kita beroperasi pada ego state Adult, kita dapat mengamati dan menganalisis situasi tanpa dipengaruhi oleh emosi atau pengalaman masa lalu. Alhasil, kita dapat membuat keputusan logis dan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan informasi yang tersedia. Kita juga mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain secara jelas dan rasional.

Ego state Adult dianggap sebagai keadaan ego yang paling efektif dan fungsional karena memungkinkan kita untuk berpikir kritis dan membuat keputusan berdasarkan informasi. 

Meskipun demikian, mungkin sulit untuk beroperasi dengan ego state Adult, karena emosi dan pengalaman masa lalu kita adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kita semua sehingga selalu ada kecenderungan kita untuk berada dalam ego state Parent atau Child.


Mengenali saat kita beroperasi pada ego state Adult dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih objektif dan berkomunikasi lebih efektif dengan orang lain yang juga berada di ego state yang sama. Dengan secara sadar beralih ke ego state Adult, kita bisa menjadi lebih logis, rasional, dan analitis dalam pemikiran dan perilaku kita.

Ego State #3: Child

Ego state "Child" mewakili bagian dari diri kita yang spontan, emosional, dan menyenangkan. Ego state ini mencerminkan emosi, perasaan, dan perilaku individu yang dipelajari di masa kanak-kanak. Ego state Child dapat penuh belas kasih atau memberontak, tergantung pada pengalaman masa lalu individu.

Ego state Child dapat dibagi menjadi dua keadaan sub-ego:

Free Child: Keadaan sub-ego ini mewakili ekspresi alami inner child kita yang tidak memiliki beban apa-apa. Sub-ego ini tercermin dari rasa takjub, gembira, dan senang. Keadaan sub-ego ini sering diasosiasikan dengan kreativitas, imajinasi, dan kemampuan untuk mengalami kesenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun