Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Harrison Bergeron oleh Kurt Vonnegut

24 Oktober 2018   07:48 Diperbarui: 24 Oktober 2018   08:05 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka dibebani dengan sashweights dan tas birdshot, dan wajah mereka dipasangi topeng, sehingga tak seorang pun yang dengan bebas melihat keanggunan gerak tubuh dan kecantikan wajah, rasanya mirip-mirip minum obat kucing. George bermain dengan gagasan samar bahwasanya penari tidak boleh cacat. Tetapi pikirannya tak bisa terlalu jauh karena bunyi yang lain di telinganya menyayat pikirannya.

George mengernyit. Begitu juga dua dari delapan balerina.

Hazel melihatnya mengernyit. Dirinya yang tak punya kecacatan bertanya ke George suara apa yang barusan berbunyi.

"Terdengar seperti seseorang memukul botol susu dengan palu," kata George.

"Kupikir itu akan beneran menarik, mendengar banyak suara berbeda." kata Hazel sedikit iri. "Segala hal yang mereka pikirkan."

"Urn," kata George.


"Hanya, jika aku Dirjen Kecacatan, kamu tahu apa yang akan kulakukan?" kata Hazel. Hazel, sebagai fakta, memiliki kemiripan yang erat dengan Dirjen Kecacatan, seorang wanita bernama Diana Moon Glampers. "Jika aku adalah Dian Moon Glampers,: kata Hazel, "aku akan memiliki bunyi karilon (chimes), hanya karilon. Hitung-hitung penghormatan untuk agama."

"Aku bisa berpikir, kalau itu cuma karilon," ujar George.

"Baiklah, mungkin akan kubikin benar-benar keras." ucap Hazel. "Kupikir aku akan jadi Dirjen kecacatan yang baik."

"Baik seperti siapapun itu," ujar George.

"Siapa tahu aku akan lebih baik dari orang normal?" ucap Hazel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun