Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Harrison Bergeron oleh Kurt Vonnegut

24 Oktober 2018   07:48 Diperbarui: 24 Oktober 2018   08:05 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Meski aku berdiri di sini," bentaknya, "lemah, pincang, sakit--- aku adalah penguasa yang lebih hebat dari siapapun yang pernah hidup!" Sekarang saksikanlah aku menjadi apa yang bisa kuraih!"

Harrison merobek tali pengikat dari baju berantai kecacatannya seperti kertas tisu basah, merobek tali pengikat yang menopang lima ratus pound beban.

Tali pengikat Harrison, baju besi itu, meretakkan lantai.

Harrison mendorongkan jempolnya di bawah gembok yang mengamankan penutup besi kepalanya. Batang-batangnya berderak seperti seledri. Harrison menghancurkan headphonenya dan spektaklenya ditubrukkan ke dinding.

Dia terbangkan bola karet hidupnya, memperlihatkan laki-laki yang akan dikagumi Thor, sang dewa petir.

"Aku harus memilih ratuku sekarang!" katanya, lalu mencari di kerumunan orang. "Biarkan perempuan pertama yang berani mengangkat kakinya mengklaim pasangannya dan mahkotanya!"


Momen berlalu, dan lalu si balerina bangkit berdiri, bergoyang seperti pohon willow.

Harrison mencabut perangkat radio dari telinga si penari, lalu melepas kekangan fisik pada tubuh gadis itu dengan penuh kepuasan. Lantas ia mencopot topeng dari wajah si gadis.

Gadis itu sungguh cantik.

 

"Sekarang," kata Harrison, menggamit tangan gadis itu. "Bagaimana kalau kita tunjukkan pada semua orang makna dansa sesungguhnya? Musik!" Ia memerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun