Bagaimana dengan pendapat orang-orang yang banyak ditulis di berbagai media online akhir-akhir ini yang mengatakan bahwa memotong tumpeng itu dari dasarnya, bukan dari puncaknya, dan bahkan mengatakan bahwa memotong tumpeng secara horizontal dari puncaknya adalah salah?
Pendapat bahwa tumpeng dipotong dari dasarnya, bukan dari puncaknya, memang ada dan di jaman modern yang egalitarian ini tidak sepenuhnya keliru, walaupun tidak tradisional, dan itu muncul dari tafsir yang berbeda dalam beberapa komunitas dan perkembangan nilai-nilai sosial modern.
Asal-usul Pendapat Memotong Tumpeng dari Dasar
Simbol Rendah Hati
Beberapa kalangan menafsirkan bahwa memotong dari dasar melambangkan kerendahan hati, bahwa kita tidak langsung mengambil "puncak" atau bagian tertinggi terlebih dahulu. Ini bisa dianggap sebagai penghindaran dari sikap serakah atau ambisius.
Nilai Kesetaraan
Dalam acara yang bersifat kolektif atau egaliter, terutama di lingkungan modern, orang menghindari simbol hierarki. Maka, memotong dari bawah atau samping dipilih agar tidak ada kesan seseorang diutamakan.
Interpretasi Baru yang Netral
Beberapa komunitas merasa bahwa puncak tumpeng bukan harus diberikan, melainkan hanya simbolis, sehingga cara memotongnya dianggap fleksibel.
Pandangan Budaya Adat Jawa