Rudal jarak pendek dan menengah, seperti SS-4 dan SS-5, perlu ditempatkan lebih dekat ke Eropa Barat. Belarus dan Ukraina bagian barat menyediakan zona peluncuran yang ideal selama tahun 1950-an hingga 1960-an.
Alasan Keempat: Penyebaran untuk Kelangsungan Hidup
Dengan mendistribusikan aset nuklir di seluruh wilayah Soviet yang luas (termasuk Belarus, Kazakhstan, dan Ukraina), Uni Soviet mengurangi risiko serangan sekali tebas yang akan memusnahkan seluruh persenjataannya.
Desentralisasi meningkatkan kelangsungan hidup persenjataan nuklir tersebut dan mempersulit penargetan yang dilakukan oleh Barat.
Alasan Kelima: Kontrol Politik (Selama Uni Soviet Bersatu)
Karena ketiga republik tersebut merupakan bagian dari Uni Soviet yang diperintah secara terpusat, saat itu tidak ada kekhawatiran tentang kendali senjata nuklir yang bisa jatuh ke tangan "asing".
Kesulitan Upaya Pelucutan Senjata Pasca-Uni Soviet
Akan tetapi, penyebaran senjata nuklir Uni Soviet ini ternyata juga mempersulit upaya pelucutan senjata pasca-Uni Soviet.
Setelah Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, keberadaan senjata nuklir di Belarus, Kazakhstan, dan Ukraina menciptakan dilema keamanan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya dan amat sangat mendesak. Bagaimana pengerahan senjata nuklir yang lama mempersulit pelucutan senjata pasca-Soviet akan diuraikan sebagai berikut.
Ketidakpastian Hukum dan Politik
Negara-negara yang baru merdeka mewarisi senjata nuklir era Soviet, akan tetapi kepemilikannya tidak jelas, karena ketiganya mengklaim senjata tersebut adalah milik Rusia/Soviet.
Russia bersikeras bahwa negaranya adalah satu-satunya penerus sah persenjataan nuklir Uni Soviet dan menuntut kendali penuh atas senjata-senjata nuklir tersebut.