Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Betulkah Bahaya Perang Nuklir Semakin Dekat?

6 Mei 2025   22:15 Diperbarui: 6 Mei 2025   22:15 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penempatan persenjataan nuklir Soviet di Belarus, Kazakhstan, dan Ukraina selama Perang Dingin didorong oleh kombinasi strategi militer, geografi, dan efisiensi logistik. Dan alasan utama penempatan senjata nuklir di negara-negara tersebut adalah sebagai berikut:

Alasan Pertama: Posisi Geografis Strategis

Kedekatan dengan target NATO:
Belarus berbatasan langsung dengan Polandia dan lebih dekat ke Eropa Barat. Hal ini membuatnya ideal untuk penempatan sistem senjata nuklir jarak pendek dan menengah yang menargetkan pasukan NATO.

Ukraina yang juga berbatasan langsung dengan Polandia, selain berbatasan juga dengan Cekoslovakia, Hongaria dan Romania, menawarkan potensi peluncuran cepat ke Eropa Tengah dan memiliki akses ke platform angkatan laut darat dan Laut Hitam.

Kazakhstan, meskipun tidak berbatasan langsung dengan wilayah NATO, tetapi sangat penting untuk melindungi target serangan Amerika Serikat melalui ICBM yang diluncurkan dari Kutub Utara.

Posisi terpusat di dalam Uni Soviet:

Menyebarkan aset nuklir membuat aset nuklir tersebut tidak terlalu rentan terhadap serangan pertama yang mengejutkan dari NATO. Hal ini juga memungkinkan redundancy dan kemampuan serangan kedua di berbagai wilayah.

Alasan Kedua: Infrastruktur dan Kapasitas Industri

Ukraina dan Kazakhstan memiliki kompleks industri militer yang maju. Ukraina memproduksi pesawat pengebom strategis dan komponen ICBM (misalnya, fasilitas Pivdenmash di Dnipro), sedangkan Kazakhstan memiliki lokasi uji coba (misalnya, Semipalatinsk) dan lapangan penyebaran rudal.

Pangkalan militer, lapangan udara, dan jaringan transportasi yang ada di republik-republik ini mendukung penyebaran skala besar dan respons cepat.

Alasan Ketiga: Keterbatasan Jangkauan Rudal (terutama di awal Perang Dingin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun