Mohon tunggu...
Putri Nastiti
Putri Nastiti Mohon Tunggu... Memiliki kemampuan menulis cepat dan sesuai brief, dengan revisi minimal.

Menulis adalah caraku bercerita, berbagi, dan merekam perjalanan hidup. Di Kompasiana, aku ingin menghadirkan tulisan yang dekat dengan pembaca, tentang hal-hal sederhana, tapi bermakna. Selamat membaca, semoga kita bisa saling belajar!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sunyi Yang Tak Bernama

18 Juli 2025   08:49 Diperbarui: 18 Juli 2025   08:49 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sunyi berlabuh di relung jiwa,
bagai senja yang lupa caranya jingga.
Tak ada tawa, tak ada luka,
hanya kosong yang tak berkata.

Langit bicara lewat diam,
bintang pun enggan menatap malam.
Aku duduk di antara gelap,
menanti rasa yang tak pernah hinggap.

Hati ini dulu penuh cahaya,
kini tinggal gema tanpa suara.
Sekelumit rindu pun tak bersisa,
yang ada hanya sepi yang membara.

Bukan karena tak ingin merasa,
tapi karena terlalu sering kecewa.
Sampai akhirnya kututup semua,
dan membiarkan hampa menjadi nyata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun