Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Cerah di Bawah Mendung

25 Mei 2024   19:53 Diperbarui: 28 Mei 2024   00:00 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Horacio Lozada dari Pixabay

Rintik hujan jatuh satu-satu
tik..! tik..!
Langit memang sedang mendung
tapi ada hati yang sedang cerah-cerahnya.

Dengan sigap kubuka payung yang sejak tadi tertangkup.
Syukurlah kanopinya cukup untuk kita berdua.

Hujan mulai menderas
tik...! tik...! tik...! tik...! tik...! tik...! tik...!
Tubuh kita merapat
menghapus jarak
dengan kata-kata yang tidak beraturan
dan senyum malu-malu.

Dengan jarak sedekat ini
aku seperti bisa mendengar detak jantungku sendiri
atau detak jantungmu?
deg...! deg....! deg....!
entahlah.

Kita menyusuri trotoar yang basah
ditemani warna-warni refleksi lampu billboard di atas aspal.
Akan ke mana kaki kita melangkah?
Biarlah intuisi yang membawa.
Langit senja semakin kelabu
dan udara semakin dingin
tapi ada hati yang sedang cerah-cerahnya.


---

barombong, 25 mei 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun