Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Wajah di Dalam Cermin

4 Mei 2023   20:40 Diperbarui: 4 Mei 2023   21:30 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Med Ahabchane dari pixabay.com 

Wajah-wajah di masa lalu mengingatkanku pada wajah-wajah hari ini. Mungkin aku akan menemukan mereka lagi di masa depan. Sesungguhnya wajah-wajah yang sama akan terus hadir, pergi dan datang dalam siklus yang sudah tersurat.

Yang berbeda hanyalah bentuk dan warna alis, jumlah kerut di kening, letak jerawat, jumlah ceruk bawah kelopak mata, bentuk batang hidung, tebal tipis bibir, warna pupil, jumlah minyak di kulit, struktur tulang rahang, lebar dahi. Tapi jika diperhatikan lebih dekat, sebenarnya ada getir yang sama pada wajah-wajah itu. Bahagia selalu melukis lengkung yang sama pada wajah-wajah itu. Pun kesedihan membentuk garis air yang sama pada wajah-wajah itu.

Aku pun memandang lekat-lekat wajah di dalam cermin. Mencermati setiap gurat yang dibentuk usia dan lapisan-lapisan perasaan di sana. Semakin lama semakin kusadari, wajah itu pun sama saja dengan wajah-wajah yang berputar dalam siklus yang entah kapan akan berakhir.

Wajah di dalam cermin semestinya menjadi pengingat pada wajah-wajah di masa lalu, masa kini bahkan di masa depan, saat kita semua memandang wajah-wajah semesta.

---

kota daeng, 4 mei 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun