Mohon tunggu...
penawi
penawi Mohon Tunggu... A writer who like writing and reading.

A writer who have hobby a writing and reading activities.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lantunan Asama-Mu

4 April 2025   16:36 Diperbarui: 4 April 2025   16:36 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lantunan Asma-Mu


Dalam kelam sunyi merambat perlahan,
Kusebut nama-Mu dalam keheningan,
Tiap untaian kata menjelma cahaya,
Menuntunku menuju samudera jiwa.


Lantunan Asma-Mu menggetarkan hati,
Menghapus gundah, menyapu perih,
Bagai angin lembut menyentuh sanubari,
Mengalir damai dalam napas yang lirih.

Segala resah luruh dalam sujud,
Lupakan dunia yang menipu,
Hanya Engkau cahaya abadi,
Tempat segala hati kembali.

Maka biarlah bibir ini tak letih,
Menyebut nama-Mu tanpa jeda,
Agar setiap hembusan napas ini,
Menjadi bukti cinta yang sejati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun