Saat berjalan ke arah luar pintu
Kutatap punggungnya dari kejauhan
Masih teringat senyum manis itu
Ketika pamit dan mencium tangan Â
Ada sunyi yang tak bisa dijelaskan
Hingga timbul rasa kecemasan
Setiap detik terasa lambat berlalu
Bayangannya melintas dalam benakku
Tuhanku Yang Mahakuasa
Ku tak bisa menjangkau setiap detiknya
Atau mengawasi setiap helaan napasnya
Tak bisa selalu berada di sampingnya
Maka kutitipkan dia hanya kepada-Mu
Dekap jiwanya dalam balutan sinar-Mu
Lindungilah langkahnya dalam tiap jejak
Lapangkan batinnya saat terasa sesak
Ajari dia makna sabar dan keberanian
Tabahkan hatinya saat menghadapi ujian
Dan bila dia jatuh dalam kesalahan
Bimbinglah agar mendapat ampunan
Tuhanku hanya Engkau sandaran kalbu
Dalam diam kusematkan seluruh doa ini
Anak sejatinya adalah amanah dari-Mu
Pintaku jagalah dia selalu setiap hari
#Puisi solo ke-184
#Tulisan ke-121 dli tahun 2025
Cibadak, 7 Agustus 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI