"Saya juga ogaah, boss. Emang saya tukang tambal apaan? Tau sendirilah siapa Om Kardus itu. Dari dulu cuma omong doang."
Hahahaha! Spontan kami pun serentak tertawa. Heran juga, kok bisa bareng. Tanpa dikomando.
Dia terlihat terus bekerja dengan peralatan bengkelnya. Sementara aku duduk syantik di bangku unik terbuat dari ban mobil bekas. Terasa nyaman. Tempat itu sejuk, berada di bawah pohon besar di tepi jalan utama. Lokasi yang strategis untuk usaha dan cuci mata.
Aku kemudian tenggelam dalam smartphone ku. Senyam-senyum sendiri membaca komen di grup medsos, WA, FB dan twitter. Sesekali aku menuliskan balasan yang sexy yang akan mengundang followerku komen balik.
Inilah kenikmatan wasting time! Kalau sudah begini, aku benar-benar jadi cowok keren. Fans ku banyak di medsos. Heu heu heu...
+++
Saat aku sedang asyik dengan smartphone, tiba-tiba datang dua orang bapak. Yang satu kurus dan satunya agak gemuk dengan rambut beruban. Yang gemuk menuntun motornya diikuti yang kurus sembari membawa dua helm kumal.
Dia nmemarkirkan motornya. Kulihat ban belakang motor itu kempes.
"Bocor, pak?" Tanya ku basa-basi.
"Iya nih nyebelin!" Kata bapak yang gemuk, sambil menuju tempat duduk panjang dari kayu.
"Pak, mau menunggu sebentar?Saya kerjakan dulu dua motor ini baru punya bapak, ya." Â Kata si Tukang tambal ban.