Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Om Kardus dan Muka Orang Kampung

5 November 2018   13:09 Diperbarui: 5 November 2018   13:58 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pixabay.com

Lalu si Bapak gemuk itu bercerita sedikit tentang masa kecilnya bersama para om ku. Ditimpali oleh si Bapak yang kurus. Cukup seru. Walau sebagian inti cerita tadi sudah pernah aku dengar dari para Om ku.

Oh, iya....si Suprik, Ndut, dan Ndon sekarang dimana? Saya dengar  mereka kerja di Jakarta dan luar negeri, ya?

"Iya, pak. Om Suprik sekarang di Amerika. Dia jadi dosen dan profesor di sana. Om Ndut jadi dokter  spesialis saraf dan kerja di Australia. Sedangkan om Ndon direktur di perusahaan Amerika yang berkantor di  Singapura."

 Ada  perasaan bangga dalam hatiku saat mengatakan kiprah para omku itu.

"Wiiih hebat teman-temanku itu. Gak nyangka nasib orang ya. Dulu sama-sama main bola di lapangan becek. Berenang di kali. Main mobil-mobilan dari kulit jeruk...sekarang mereka jadi orang hebat!"

Begitulah kata-kata yang keluar spontan dari mulut si Bapak gemuk itu.

"Oh ya, si Tipuk.. adik om mu atau adik ibumu, sekarang dimana?"

"Oh, dia itu kerja di kementrian luar negeri pak. Sekarang bertugas dan tinggal di Rusia." Jawabku, tentang kakak tertua ibuku itu.

"Waah hebat kalian". Kata si Bapak gemuk .

Kemudian ditimpali si Bapak kurus.

"Iya, dasar si Kardus orang kaya tapi kurang inpormasi. Tak tahu dia kalau orang kampung kita banyak yang hebat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun