Kotak III atau Tipe III
Tipe karyawan seperti ini mempunyai kinerja rendah tetapi kompetensinya tinggi. Merupakan individu yang cerdas dan ahli beretorika serta penuh ide yang berlian.Â
Setiap ada pembicaraan dengan rekan sejawat, dia selalu tampil dengan isu-isu mutakhir dan seolah-olah menguasai permasalahan.Â
Sayangnya jika diberikan tugas dan tanggung jawab tidak pernah dikerjakan dengan baik. Teman-temannya memberi julukan NATO (No Act Talk Only). Karakteristik karyawan seperti ini disebut pengamat.
Kotak IV atau Tipe IV
Tipe terakhir dari klasifikasi  ni disebut karyawan professional. Dia memiliki kinerja yang bagus dan juga kompetensinya tinggi.Â
Untuk meningkatkan kinerjanya, dia tidak segan untuk terus belajar dan bertanya kepada seniornya.Teman-temannya senang dengan sikapnya yang sering membantu orang lain dan terbuka.
Dia tidak hanya memiliki sikap empati tetapi juga seorang karyawan yang simpatik. Bahkan teman-temannya menganggap dia sebagai pimpinan formal di kantornya karena dipandang memiliki jiwa kepemimpinan.
Manfaat pemetaan karekteristik karyawan
Pertanyaan yang muncul adalah apakah hubungannya antara tipe karyawan ala carl D Glickman dengan karyawan toksik?
Klasifikasi itu bisa dimanfaatkan untuk pemetaan tipe karyawan yang bertujuan untuk dilakukan pembinaan dan pengembangan kinerjanya.Â
Secara umum karyawan toksik adalah karyawan yang sering menyusahkan dan merugikan orang lain, sehingga lingkungan kerja menjadi tidak kondusif.Â
Karyawan toksik bisasnya ada pada tipe I atau karyawan yang masa bodoh. Akibat kinerjanya yang rendah, karyawan ini berupaya mengganggu dan mempengaruhi teman-teman agar menjadi temannya. Dia menjadi bangga jika memilki banyak teman di kantor sehingga pimpinannya akan segan menegurnya.Â