Mohon tunggu...
Gunawan S. Pati
Gunawan S. Pati Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Penikmat buku dan pengamat pendidikan dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Apakah Karyawan Toksik Bisa Berubah?

31 Mei 2021   15:04 Diperbarui: 2 Juni 2021   16:00 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karyawan toksik (Sumber: dragonimages via kompas.com)

Coba petakan kepribadian masing-masing individu dengan empat tipe karyawan yang telah dijelaskan di atas agar mudah menemukan solusi. 

Biasanya karyawan toksik berada pada tipe I dan tipe III. Cari informasi untuk memastikan latar belakang mereka mengapa mereka menjadi karyawan toksik. Biasanya karyawan toksik disebabkan oleh kekecewaan pada pimpinan atau keinginannya tidak terpenuhi. 

Setelah informasi karyawan yang memilki jenis toksik kita bisa memanggil secara individu empat mata untuk membantunya menyelesaikan masalah.

Jangan sekali-kali memarahi seseorang di depan rapat atau orang banyak. Bagaimanapun dia juga punya harga diri jika dipermalukan di depan orang banyak malah akan tambah toksik. Pendekatan personal yang humanis akan membuat mereka simpatik pada kita sehingga mudah kita bina.

Berikan kepercayaan untuk bertanggung jawab
Karyawan toksik bisa jadi muncul pada tipe III, yaitu seseorang pengamat yang pandai berbicara dan juga memiliki kompetensi tinggi sekaligus cerdas. 

Sayang, dia memiliki potensi tetapi tidak memanfaatkannya. Coba suatu saat diberi tugas untuk melatih tanggung jawab, tapi jika Anda ragu bisa dampingi juga dengan karyawan lain yang rajin agar tugas tetap selesai. 

Karena tujuan memberi tugas untuk melihat hasil kerjanya, kita tetap harus memonitor dan mengingatkan jika ada yang tidak sesuai dengan rencana. Dengan cara seperti ini dia akan tahu bagaimana rasanya diberi tugas bukan sekadar banyak berkomentar yang selama ini dilakukan.

Berikan kesempatan untuk meningkatkan potensinya
Meskipun jarang ada karyawan toksik pada tipe II, yaitu karyawan yang kurang fokus tetapi jika ada yang toksik, solusinya adalah memberi kesempatan mengikuti pelatihan. Tipe ini memang lebih baik dibanding tipe I dan III karena motivasi kerja cukup baik hanya kemampuannya yang perlu ditingkatkan. 

Saat ini pelatihan ataupun lokakarya banyak diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, berilah dia kesempatan untuk mengikutinya agar kemampuannya meningkat. Cara yang paling murah, yaiitu meminta karyawan profesional untuk mendampinginya jika karyawan tipe ini menghadapi kesulitan

Batasi pengaruhnya terhadap karyawan lain
Bisa juga beberapa upaya sudah dicoba untuk mengatasi karyawan toksik tapi hasilnya belum nampak, apa yang akan kita lakukan? 

Ibarat penyakit, karyawan toksik ini penyakitnya sudah akut alias parah. Yang perlu dilakukan adalah membatasi agar sifat tosik tidak menular karyawan lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun