Batu besar terhampar sunyi
seperti meja leluhur yang tak pernah runtuh
Di atasnya, angin duduk
membacakan doa yang tak bersuara
Ia bukan sekadar bongkah
tapi nadi kampung yang berdenyut
tempat tetua menaruh kata
tempat perjanjian dijahit
dengan darah, dengan sumpah
dengan janji yang lebih keras
daripada baja
Di sela lumut yang merayap
ada rahasia musim lalu
ada jejak tangan yang mengangkat persembahan
ada bayangan malam
yang pernah disinari obor
dan kidung purba
Batu ini adalah kitab terbuka
tanpa aksara
namun setiap retakannya adalah kalimat
setiap diamnya adalah ayat
dan setiap dinginnya adalah pelajaran
tentang keteguhan yang tak lapuk oleh waktu
Oh, meja batu leluhur
kau tegak dalam bisu
namun di hatimu
selalu ada suara
"Jangan lupa asalmu,
jangan lepaskan akar tanahmu"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI