"Nikah itu bukan perihal napsu. Seberapa besar napsumu akan tergadaikan dengan tanggung jawabmu. Menikah menjadikan kita memaknai apa sesungguhnya perjuangan. Bagaimana tujuan yang akan kita capai. Bagaimana harapan pada anak-anak. Itu butuh jiwa besar. Pengorbanan besar dan kesesuaian antara suami dan istri. Jatah kita sudah ada masing-masing. Berapanya itu, butuh pengetahuan" nasihatnya lagi.
Tiga jam rasanya tak terasa. Banyak hal kami obrolkan. Â Kerasnya hidup, rahasia hidup, makna jodoh, sejarah perjalanan bangsa dari presiden ke presiden, perkembangan kota Jakarta dan segala isinya begitu melekat dalam ingatan. Setiap saya melempar pertanyaan, ia sigap menjawab.Â
Ingatanya tak sedikitpun hilang. Walau saya harus sedikit berteriak agar Pak Jasa mendengarkan. Namun satu yang pasti, saya menangkap pelajaran bererharga" lakukan yang hendak kamu lakukan tetapi harus penuh tanggung jawab dan hadapi segala resiko,".Â
Saya pamit pulang dan ia pun berharap bisa berjumpa dengan konsumen banyak tanya seperti saya. "Balik lagi ya, senang saya ngobrol dengan anak muda yang bida bikin ketawa lepas,".
(Sukur dofu-dofu)
Â