Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja di dunia penerbitan dan dunia lain yang terkait dengan aktivitas tulis-menulis

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sedekah Berkah, Berkah dari Sedekah

18 Maret 2024   23:03 Diperbarui: 18 Maret 2024   23:29 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Anda tentu tak asing dengan istilah sedekah (shadaqah). Bahkan, kemungkinan besar telah sering bersedekah. Namun, sudah tahukah Anda definisi dari sedekah? Semoga sudah. Andai kata belum, tak jadi soal. Saya akan menjelaskannya sebagai berikut.

Sedekah adalah pemberian seorang muslim kepada orang lain yang membutuhkan dan pemberian itu dilakukan secara ikhlas. Semata-mata demi mengharap ridho Allah SWT. Adapun pemberian sedekah dilakukan tanpa adanya aturan jumlah, bentuk, dan pembatasan waktu tertentu. Jadi, kita bisa melakukan sedekah kapan saja dalam jumlah berapa saja. Bentuknya pun terserah kita. Tidak harus berupa uang (materi).

Karena sedekah dapat berupa nonmateri, orang-orang yang mungkin tengah kesulitan finansial tetap dapat bersedekah. Tak perlu khawatir. Misalnya bersedekah dengan tenaga dan waktu untuk membantu orang/pihak lain yang membutuhkan. Karena pada dasarnya, pemberian sedekah juga meliputi segala amal baik yang kita lakukan untuk orang lain. Bahkan seulas senyuman tulus, sudah termasuk sedekah.

Sedekah adalah bukti keimanan. Kiranya hal ini tak perlu dijelaskan lagi. Mana mungkin seseorang ikhlas memberikan sebagian hartanya, waktunya, atau tenaganya kepada orang lain tanpa tujuan untuk memenuhi sebuah kewajiban tertentu; jika dia merupakan tipe orang yang enggak mau rugi alias pelit?

Sementara hukum sedekah hanya sunah (dianjurkan). Tidak merupakan kewajiban. Dengan demikian, orang yang tidak bersedekah tidaklah berdosa. Namun, dia akan mendapatkan pahala kalau bersedekah. Makin sering dan makin banyak jumlah sedekah yang dikeluarkan, berarti makin banyak pahala yang akan diterimanya.

Tentu di atas semuanya, baik sedekah banyak maupun sedikit, balik-baliknya wajib dilakukan secara ikhlas. Jangan lupa, tak ada pahala untuk amalan apa pun yang dijalankan tanpa keikhlasan. Oleh sebab itu, mari berhati-hati. Jangan sampai sedekah kita tidak berkah.

O, ya. Dalam salah satu pengajian yang saya ikuti, ustaz yang mengajar menyampaikan bahwa sedekah berupa harta benda, yang sebenarnya berhukum sunah, bisa berubah menjadi berhukum wajib dalam kondisi tertentu. Misalnya saat orang yang kondisi perekonomiannya mapan sekali "berhadapan" dengan orang lain yang kondisi perekonomiannya masih ngos-ngosan.

Dalam pemahaman saya, sudah pasti istilah "berubah" itu bukan dalam arti ansich. Namun, lebih cenderung ke "sikap gimana baiknya". Masak iya mentang-mentang hukum asalnya sunah, lalu kita cuek-cuek saja tak mau bersedekah, padahal tepat di depan hidung ada orang yang berkekurangan.

Demikian penjelasan singkat tentang sedekah. Semoga bermanfaat dunia akhirat, baik bagi Anda maupun saya. Senyampang masih Ramadan ada baiknya kita berjuang semaksimal mungkin untuk mampu bersedekah. Tentu sedekah yang ikhlas supaya bisa mendatangkan keberkahan.

Sebagai penyemangat, ada baiknya kita mengingat bahwa sedekah merupakan salah satu amalan rutin yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan keluarga. Nah. Berarti valid ya, mulai sekarang kita berusaha bersedekah seikhlas mungkin supaya berkah.

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun