" saya dulu debt collector bang," ujarnya.
"Hah, kok bisa bang," sahutku.
"Ya namanya cari makan. Apalagi sehabis sekolah kan tidak tau mau ngapain. Kuliah juga tidak ada biaya," jawab pria asal Cianjur ini.
"Gimana sih pekerjaannya debt collector itu,"
" Kami eksternal bang. Pihak ketiga. Tugas kami sesuai kontrak dari perusahaan buat baik perusahaan keuangan maupun kreditur ke konsumen," jawabnya.
"keuntungannya gimana," sahutku penasaran
"Kalau kami ya biasanya sesuai kontrak. Kadang permotor 500 ribu sampai 1 juta," jawabnya.
Roby pun menceritakan kisahnya menjadi debt collector terutama saat melakukan penagihan. Tugas mereka menjadi penagih hutang selalu di pandang sebelah mata padahal mereka hanya menjalankan tugas yang diberikan.
Pihak yang harusnya disalahkan ialah perusahaan penyewa karena hanya melakukan survei abal-abal guna memberikan pinjaman kepada konsumen. Sehingga ketika mereka melakukan penagihan, selalu saja ada masalah.
Pihak perusahaan kadang tidak terbuka soal informasi dan sering ada permainan antara mereka dengam costumer. Dan dari situ, sering sekali terjadi kesalapahaman apalagi buat konsumen yang kurang mengerti apa itu kredit.
Ia pun membeberkan bahwa dalam hal penagihan sebenarnya mudah. Dan tidak etis jika harus menagih dijalan. Apalagi maindset kebanyakan jika dilakukan dijalan maka otomatis opsi penarikan di lakukan.