Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Demi Anak, Saya Berhenti Jadi Debt Collector

7 Agustus 2022   23:07 Diperbarui: 7 Agustus 2022   23:16 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" saya dulu debt collector bang," ujarnya.

"Hah, kok bisa bang," sahutku.

"Ya namanya cari makan. Apalagi sehabis sekolah kan tidak tau mau ngapain. Kuliah juga tidak ada biaya," jawab pria asal Cianjur ini.

"Gimana sih pekerjaannya debt collector itu,"

" Kami eksternal bang. Pihak ketiga. Tugas kami sesuai kontrak dari perusahaan buat baik perusahaan keuangan maupun kreditur ke  konsumen," jawabnya.

"keuntungannya gimana," sahutku penasaran

"Kalau kami ya biasanya sesuai kontrak. Kadang permotor 500 ribu sampai 1 juta," jawabnya.

Roby pun menceritakan kisahnya menjadi debt collector terutama saat melakukan penagihan. Tugas mereka menjadi penagih hutang selalu di pandang sebelah mata padahal mereka hanya menjalankan tugas yang diberikan.

Pihak yang harusnya disalahkan ialah perusahaan penyewa karena hanya melakukan survei abal-abal guna memberikan pinjaman kepada konsumen. Sehingga ketika mereka melakukan penagihan, selalu saja ada masalah.

Pihak perusahaan kadang tidak terbuka soal informasi dan sering ada permainan antara mereka dengam costumer. Dan dari situ, sering sekali terjadi kesalapahaman apalagi buat konsumen yang kurang mengerti apa itu kredit.

Ia pun membeberkan bahwa dalam hal penagihan sebenarnya mudah. Dan tidak etis jika harus menagih dijalan. Apalagi maindset kebanyakan jika dilakukan dijalan maka otomatis opsi penarikan di lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun