Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Burung: Ikut Berhenti Bisu

7 Maret 2024   06:06 Diperbarui: 7 Maret 2024   06:27 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Burung: Ikut Berhenti Bisu

Di ranting pohon yang tinggi,
Burung kecil berkicau riang.
Menyambut pagi yang cerah,
Dengan melodi indah nan syahdu.

Namun, tiba-tiba terdiam,
Saat melihat manusia mendekat.
Ketakutan menyelimuti jiwa,
Suara kicau pun tak terdengar lagi.

Burung kecil, mengapa kau diam?
Apakah kau takut pada manusia?
Kami takkan menyakitimu,
Hanya ingin menikmati keindahanmu.
Di kala senja melabuhkan sayapnya,
Burung-burung pun ikut berhenti bangkit.
Mereka hentikan nyanyian di pepohonan,
Seolah mendengarkan lagu malam yang gemuruh.

Diam terasa dalam keramaian alam,
Seperti perenungan yang tenggelam dalam kesunyian.
Namun dalam hening, ada keindahan tersirat,
Seperti lukisan yang tak bisa diungkapkan kata-kata.

Burung-burung punya waktu untuk berhenti,
Untuk merenung dan menghargai keindahan yang ada.
Mereka hentikan terbang dan bersarang di dahan,
Seolah ingin merangkul kedamaian yang tercipta.

Kita pun belajar dari burung-burung itu,
Bahwa terkadang, berhenti adalah sebuah anugerah.
Kita hentikan langkah dan hirup udara,
Merasakan kehadiran dan keindahan yang ada di sekitar kita.

Jadi di kala senja menjelang,
Biarkan kita pun ikut berhenti bangkit.
Merayakan momen-momen keheningan,
Dan menghargai keindahan yang terselip di antara kegelapan.
Bernyanyilah kembali, burung kecil,
Hiburlah kami dengan suaramu.
Biarlah dunia mendengar,
Keindahan melodi yang kau ciptakan.

Manusia dan burung, dapat hidup berdampingan,
Saling menghormati dan menjaga.
Mari kita jaga alam ini,
Agar burung-burung dapat hidup dengan damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun