Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Demi Anak, Saya Berhenti Jadi Debt Collector

7 Agustus 2022   23:07 Diperbarui: 7 Agustus 2022   23:16 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun karena sistem apartemen yang sudah mulai ketat, iapun banting stir dan menjalani pekerjaan sebagai  ojek online. Namun belum lama bekerja, pandemi melanda. Dan tidak ada sedikipun penghasilan yang diterima.

"Saking hancurnya, saya sampai berani minta uang ke indomaret. Ya bukan malak tapi gimana, kami ngak ada duit sama sekali buat makan," ujarnya.

Setelah pandemi melandai, anaknua kemudian mendorongnya untuk berdagang. Akhirnya dengan tekad yang kuat, dan modal yang pas-pasan. Ia memberanikan diri membuat gerobak dagangan dan berjualan ayam geprek di samping apartemen.

"Saya ma yang penting anak. Kalau dia sudah bersikeras ya saya pasti lunak. Sejahat apapun masa lalu, kalau sudah punya anak pasti berubah,". Ujarnya.

Sejak saat ini, hari-harinya ia habiskan dengan berdagang. Jika dagangan sudah habis, ia tak langsung pulang. Ia nongkrong sampai larut malam sembari menjaga warung-warung pedagang lain jika mereka sedang tidak ada.

Pria berkepala plontos yang memahami banyak sejarah Indonesia ini merasa semenjak berdagang dan mengikuti saran anaknya, ia merasa sedikit lebih damai ketimbang melakukan pekerjaan sebelumnya.

Banyak cerita ia bagikan. Namun saya harus pamit lantaran waktu sudah menunjukan pukul dua malam. 

Pertemuan dengannya memberikan banyak pelajaran bahwa kita dapat keluar dari ketidaknyamanan hidup dengan tekad dan dorongan yang kuat. Semua berawal dari cinta, kemudian membentuk prinsip. (Sukur dofu-dofu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun