Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu yang Aku Takuti

1 Juni 2025   17:13 Diperbarui: 1 Juni 2025   17:13 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu yang Aku Takuti
DN Sarjana

Ketika hari mengejar usiaku hampir tak ada ruang untuk sembunyi dan akhirnya aku menerima semua yang terjadi
Kulit mulai mengeriput, mata terbatas jarak, rambut jelaga berubah perak, mulut memilih makan, gerak berbatas langkah

Jangan ada lagi yang kamu pertahankan dengan melawan kodrat dan takdir biar mengalir terarah pada peran sendiri
Orang orang makin jauh meninggalkan tubuhmu yang rengkuh terbungkuk
Tidak ada harap yang bisa mereka bayangkan dari semua indramu sebab semua terlambat berkurang.

Mari semua  diterima dari sisa waktu yang terus berputar.
Cuma satu yang menjadi keraguan dan yang tak pernah pasti
Ketika tak temui jalan pulang

Bali 1 Juni 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun