Mohon tunggu...
Nur Jannah
Nur Jannah Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Hobi membaca fenomena dan menulis alam, memasak, travelling dan merencanakan masa depan anak negeri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mbah Rukmo Pingin Umroh #2 (Tamat)

9 Februari 2023   08:36 Diperbarui: 9 Februari 2023   08:51 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nanti kalau punya uang bantu masukkan setiap hari berapa saja ya Ning?" pinta Mbah Rukmo tersenyum. Yuni mangangguk.

"Belum nanti dikasih sama Ranti sama Yandi. Mudah-mudahan nggak sampe setahun udah bisa terkumpul delapan belas juta." 

Yuni terdiam, namun segera mengaminkan ucapan ayahnya.

"Taruh di sana, Ning, di dalam buffet dekat Al-Qur'an."

Yuni mengerjakan apa yang disuruh ayahnya.

^^^^

Setiap malam sebelum tidur, Mbah memegang kotaknya.

"Mana kotaknya, Ning?' pinta Mbah Rukmo pada Yuni. Segera diraihnya kotak umroh dari tangan anaknya. Didekapnya erat-erat. Lalu mulai bibirnya menggumam.

"Labbaikallohumma labbaik..." Mbah Rukmo tertidur pulas.

Diam-diam Yuni dan Kirno menghubungi Ranti dan Yandi. Disepakatilah mereka bertiga yang akan menanggung biaya umroh Bapak. Kirno meminjam dari Koperasi Pasar enam juta. Mulanya pihak koperasi kurang yakin tapi Yuni dan Kirno menjelaskan untuk apa keperluan uang tersebut. Akhirnya kepala Koperasi Pasar tersentuh dan menyetujuinya. Sedangkan Ranti meminta didahulukan dalam arisan. Semua peserta arisan di wilayah rumahnya menyetujui setelah Ranti mengatakan tujuannya. Enam juta nanti akan dibayar dari sisa belanja harian yang diberi suaminya. Sementara Yandi meminjam pada istrinya setelah lima kali merayu wanita anak tunggal orang kaya itu.

Delapan belas juta sudah terkumpul. Bukan main girang Mbah Rukmo. Mbah Rukmo bisa berangkat umroh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun