Mohon tunggu...
Nur Jannah
Nur Jannah Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Hobi membaca fenomena dan menulis alam, memasak, travelling dan merencanakan masa depan anak negeri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mbah Rukmo Pingin Umroh #2 (Tamat)

9 Februari 2023   08:36 Diperbarui: 9 Februari 2023   08:51 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Jangan, Sayang. Nanti kena tangan."

"Aku pegangin aja deh, Mbah?"

Mbah Rukmo mencium Denis, "Mintakan spidol permanen saja sama mamamu ya, Cah Ganteng?"

Denis mengangguk lucu. Bocah kecil itu segera berlari mencari mamanya. 

Tak lama kemudian, jadilah sebuah kotak berukuran 10x20x30 cm. Di tengah atas nya dibuat lubang memanjang sekitar 4 cm. Salah satu sisinya diberi engsel supaya mudah dibuka tutup. Dan di depannya diberi gembok.

"Kok kayak celengan, Pak?" tanya Yuni.

Mbah Rukmo tersenyum saja. Diambilnya spidol lalu dituliskan di bagian depan dengan huruf besar.

"KOTAK UMROH"

"Kotak umroh? tanya Yuni.

"He-em. Delapan belas juta dibagi setahun satu juta setengah," Mbah Rukmo mulai menjelaskan. "Satu juta setengah dibagi empat minggu jadi tiga ratus lima puluh ribu. Lima puluh ribu dibagi tujuh hari lima puluh ribu sehari. Bismillah saja, Ning," jelas Mbah Rukmo.

Yuni terdiam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun