Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Catatan Umroh Syawal, Kisah dari Masjid Nabawi

17 April 2024   11:39 Diperbarui: 17 April 2024   11:42 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh luar biasa. Tiap sholat 5 waktu, jutaan manusia dari berbagai penjuru dunia disatukan dalam sholat, baik di Masjid Nabawi Madinah maupun Masjidil Haram Mekah. Tidak peduli latar belakang, apalagi pangkat dan jabatan. Semuanya sama dalam gerak, bacaan dan doa kepada Allah SWT. Seperti yang terjadi pada waktu Subuh di Masjid Nabawi hari ini (17/4/2024), saat saya melangkahkan kaki dan sholat di Masjid Nabawi Madinah Al Munawarah

Sebuah magnet dunia ada di sini. Tanpa banyak bicara, tanpa ada kesombongan. Semuanya hanya membuktikan pengabdian dan kehambaan kepada-Nya. Sebagai pengingat diri, bahwa manusia bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa tanpa Allah. Apa masih berani kita memungkirinya?

Belajar dari umroh atau haji, kenapa tempat seperti Masjid Nabawi atau Masjidil Haram selalu sibuk tiap waktu. Urusannya tidak lagi dunia. Tapi urusan akhirat, urusan ritual kepada Sang Pencipta sambil menyanjung Rasulullah SAW sang kekasih Allah. Saat berada di tempat, ada sebuah ajakan. Untuk menyeimbangkan urusan dunia - akhirat. Seimbang jasmani dan rohani, seimbang yang baik-baik. Seimbang antara mencari dan memberi.

Umroh dan haji. Memang tidak murah, memang tidak semua orang diberi kesempatan. Tapi harus ada komitmen untuk "menengok" rumah Allah, rumah Rasulullah. Karena saat ibadah itu terjadi. Ada 3 hal yang harus "dibuang"; buang waktu buang biaya dan buang tenaga. Tapi ada 1 hal yang harus "dipertahankan" pada setiap orang. Yaitu amal ibadah, kapan pun di mana pun. Buang 3 hal dan jaga 1 hal, agar seimbang. Mari kita terus memperbaiki diri setiap saat, untuk kualitas ibadah yang lebih dan lebih baik lagi.

Ada saatnya waktu hanya fokus untuk ibadah. Tidak yang lain, bukan yang remeh-temeh. Apalagi tanpa mau menyeimbangkan lahir dan batin. Untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah SWY.Jadilah literat ... @sebuah catatan perjalanan umroh Syawal #MasjidNabawi #UmrohSyawal #TBMLenteraPustaka

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun