Mohon tunggu...
Nur Rahayu
Nur Rahayu Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis lepas

COGITO ERGO SUM

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejarah

21 Maret 2021   18:28 Diperbarui: 21 Maret 2021   18:32 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak bisa selamatkan sejarah berdarah-darah

Dijarah ramah-ramah biar pasrah

Merosok dalam-dalam tengah malam

Dengkur tidur tak engar sejarah diawur

Berkata sejarah kabur dikira nglantur

Ngomong sejarah gosong dicap omong kosong

Sejarah tak bergairah.

Puisi ini pernah dimuat dalam antologi puisi Stasiun Pukul Tujuh yang diterbitkan oleh Airlangga University Press tahun 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun