Di balik sibuknya dunia, banyak hati yang merindukan ayat-ayat suci yang selalu menenangkan setiap gelisah.
Ini hanya tentang kesadaran seorang hamba pada keberadaan dan kasih sayang Penciptanya.
hari terakhir di tahun inipada bulan yang agunglangit akan bergantibuku-buku catatan ditutupberharap ada goresan tinta kebaikan tersimpandi masjid ora
Tak semua yang pahit adalah kutukan, kadang itulah cara Allah mengantar kita pada kebaikan terbaik versi-Nya: Al-Khair Khairutullah.
Rindu yang tak terbalas, cinta yang menembus zaman. Puisi ini menyingkap relung terdalam cinta pada Rasulullah SAW dalam balutan metafora.
Sebuah sajak tentang kematian, doa untuk akhir yang indah, dan pengingat sunyi: siapkah kita menjemput waktu yang tak pernah memberi aba-aba?
Puisi tentang syukur dalam luka, tangan Tuhan yang bekerja diam-diam, dan cinta-Nya yang hadir dalam tiap detik tanpa kita sadari.
Sebuah puisi reflektif tentang Idul Adha; kisah cinta, pengorbanan, dan keikhlasan yang menelanjangi ego demi cahaya yang lebih abadi.
Pertemuan tak terduga di mushola kecil menumbuhkan rasa yang dalam—bukan cinta biasa, tapi kagum yang menenangkan dan penuh makna dari
Malam yang kelamMenghiasi kehidupan yang tak tenangDatang perlahan-lahanMengikis sebuah harapanDia datang tanpa pamrihLekas pergi tanpa permisiDatang
Syawal bukan akhir dari Ramadhan, tapi awal dari cinta yang harus tetap menyala - meski dunia tak lagi senyap.
Malam Lailatul Qadar, malam 1000 bulan, yang jika kita percaya dalam iman, semestinya kita tidak akan tinggal diam.
Puisi religi, puisi agama, puisi taubat, puisi metanoia, puisi muhasabah diri
Ketidak beranian dalam mengungkap sebuah rasa dapat diutarakan melalui puisi
Rahman, ku titipkan seluruh asa, Pada kasih yang tak pernah padam, Dalam setiap detak, Kau ada, Menyertai dalam tiap helaan nafas.
Terhipnotis Rayuanmu Senyummu yang begitu mempesona
Hidup akan terus bergelimang dosa saat seorang hamba salah dalam meminta
Bacalah, dengan menyebut nama kekasihmu yang pengasih, lagi penyayang..