Mohon tunggu...
Nova Enggar Fajarianto
Nova Enggar Fajarianto Mohon Tunggu... Freelancer - anak muda yang akan terus belajar

Penggiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dear Istriku

4 November 2019   21:01 Diperbarui: 4 November 2019   21:04 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku hanya lelaki yang tak kuat membuka mata ketika malam semakin larut

Ketika kamu masih terjaga menonton tv, aku terlelap menempel bantal birumu yang selalu ku rebut

Aku hanya suami beruntung yang mendapatkan bidadari cantik seperti dirimu

Menghabiskan waktu denganmu, meraup senyummu yang tak pernah pudar meski tenggelam dalam waktu

Aku lelaki yang tak pernah puas dengan canda tawamu yang selalu mewarnai hari-hariku

Kamu bercerita panjang lebar menepis sedih dan letihku ketika pulang kerja

Memilah seragam kerjaku, lalu kau masukkan dalam mesin cuci pemberian dari sahabatku

Kamu selalu begitu, selalu berusaha membuatku nyaman tinggal serumah berukuran sedang

Mendekap dalam setiap tidurku yang tak lupa kau kenakan padaku selimut hijau yang tidak terlalu tebal

Supaya aku tidak kedinginan AC yang setiap malam menebar freonnya ke seluruh sudut ruangan kontrakan

Padamu aku terlelap, dalam cinta yang kau rasakan penuh dengan keikhlasan untukku

Ketika aku masih tertidur terkantuk-kantuk, mata yang lengket dan gravitasi Kasur yang sangat kuat

Kamu bangunkan dengan ciuman yang tak hanya satu kecup. Sambil kamu elus pipiku yang tak begitu halus

Jam 3 pagi kamu mengajakku dalam kesejukan ibadah yang istimewa. Sholat tahajud yang membangkitkan cinta kasih mengharap dari Sang Ilahi

Kerap kali aku ngeyel dan masih saja terlelap. Namun kamu tak putus asa. Tetap membuatku bangkit dari Kasur yang menarik narik tubuhku berulang kali

Tahajud bersama dirimu aku tenang, aku lanjutkan tidur bentar untuk menyembuhkan kantukku yang parah sambil menunggu adzan subuh

Lantas kamu menemaniku tanpa ada rasa berat hati. Kamu juga yang membangunkan kembali sholat subuh, yang kerap kali aku kebablasan

Terima kasih dikau istriku yang tak lelah seperti Ibuku yang tulus sayang kepadaku

Terima kasih istriku, masakanmu sungguh enak yang tak pernah aku absen untuk menghabiskannya

Terima kasih dari aku

Suami yang jauh dari kata sempurna, tapi aku akan berusaha membuatmu bahagia

Jakarta, 4 November 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun