Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dear Ladies, Dirimu Terlalu Berharga untuk Disakiti

11 Maret 2024   15:48 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:18 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Elina Fairytale/Pexels

Untuk kita, para perempuan hebat di negeri ini

Bila ada yang mengatakan perempuan adalah ras terkuat di muka bumi ini, jangan berprasangka buruk dulu. Memang benar adanya.

Bukankah hanya perempuan yang ditakdirkan untuk mengandung janin dalam rahimnya? Melahirkannya ke muka bumi ini dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri!

Hal itu telah menunjukkan betapa kita yang diberi label perempuan, adalah kelompok yang sangat kuat dan hebat. Belum lagi hal-hal menakjubkan lainnya yang dilakukan, semua menambah deretan daftar panjang kehebatan seorang perempuan. 

Perempuan, adalah makhluk yang multi tasking. Tidak hanya berperan sebagai ibu, sebagai pengasuh bagi anak-anaknya, tapi juga memiliki peran penting dalam aspek ekonomi, budaya, sosial, politik dan juga kesehatan.

Tidak sedikit perempuan yang mengambil peran lelaki dalam pengambilan keputusan yang inklusif dan adil. Perempuan juga turut serta terlibat dalam pembangunan, disadari atau tidak. 

Dalam bidang kesehatan, perempuan acapkali menjadi orang yang paling bertanggungjawab atas kesehatan anak-anak dan orangtua serta memberi kontribusi bagi kesehatan masyarakat serta kesehatan reproduksi. 

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan 77% tenaga medis di Indonesia adalah kelompok perempuan. Demikian halnya dengan kader kesehatan sebagai lini terdepan yang membantu tenaga kesehatan, sebagian besar adalah perempuan.

Kekerasan pada perempuan masih saja terjadi

Lantas, mengapa masih saja ada perempuan di luar sana yang menjadi korban kekerasan fisik, mental, kekerasan sexual, trafficking atau juga eskploitasi dan lain sebagainya. 

Sungguh ironis, bahwa di tengah pesatnya perkembangan zaman saat ini, kekerasan pada perempuan terus saja terjadi.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyebutkan jumlah kasus kekerasan pada perempuan pada tahun 2022, meningkat 15,2% dari tahun sebelumnya, dari 21.753 kasus menjadi 25.050 kasus.

Ada begitu banyak alasan mengapa perempuan selalu menjadi korban kekerasan.

Selain karena faktor ekonomi serta minimnya informasi terkait hak-hak perempuan dan keterbatasan akses akan layanan dukungan terhadap perempuan, pola dominasi dan kontrol akibat ketidaksetaraan gender juga dituding menjadi salah satu penyebab mengapa angka kekerasan meningkat akhir-akhir ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun