Aku hanya lelaki yang tak kuat membuka mata ketika malam semakin larut
Ketika kamu masih terjaga menonton tv, aku terlelap menempel bantal birumu yang selalu ku rebut
Aku hanya suami beruntung yang mendapatkan bidadari cantik seperti dirimu
Menghabiskan waktu denganmu, meraup senyummu yang tak pernah pudar meski tenggelam dalam waktu
Aku lelaki yang tak pernah puas dengan canda tawamu yang selalu mewarnai hari-hariku
Kamu bercerita panjang lebar menepis sedih dan letihku ketika pulang kerja
Memilah seragam kerjaku, lalu kau masukkan dalam mesin cuci pemberian dari sahabatku
Kamu selalu begitu, selalu berusaha membuatku nyaman tinggal serumah berukuran sedang
Mendekap dalam setiap tidurku yang tak lupa kau kenakan padaku selimut hijau yang tidak terlalu tebal
Supaya aku tidak kedinginan AC yang setiap malam menebar freonnya ke seluruh sudut ruangan kontrakan
Padamu aku terlelap, dalam cinta yang kau rasakan penuh dengan keikhlasan untukku