Lara membutakan mata, mematikan sukma
Keluh adalah durhaka, rusak, membawa petaka
Tak boleh aku berkata, cukup terima meski hampa
Harsa kini tinggal cerita, tapi dulu pernah nyata!
Lalu setelah jantungku dimuntahkan dengan utuh
Ketika hatiku dibelah begitu sakit, ngilu tak terperi
Seperti kotak kosong, tak ada jarak dekat bisa digapai
Maka kuputuskan tuk berbilang pada rinai hujan
Tumpah ruah bulir bening tersamar kasihNya
Aku meratap di bawah hujan lalu merengkuh padaNya
Apapun itu aku percaya padaMu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!