Mohon tunggu...
Nyak OemarAyri
Nyak OemarAyri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tidak berbakat di bidang menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ratapan Berpayung Hujan

20 Februari 2025   00:58 Diperbarui: 20 Februari 2025   00:58 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dramatisasi Hujan. (Sumber : eksepsionline.com)

Setiap kebahagian yang kian tergerus masa

Limit dalam tiap senyum leluasa

Aku tak bisa tertawa meski terlihat bebas

Ternyata benar sakit jika memaksa

Tak ada alur tegas dalam alunan derita

Sedikit ironi, rasa ingin mati sempat terlintas

Jelas! Bagaimana aku meluahkan rasa?

Aku termenung dalam diam, lalu gamang

Mencoba ku berbisik pada tanah kering

Jerembah akar-akar pohon, berkelit mengguncang

Lara membutakan mata, mematikan sukma

Keluh adalah durhaka, rusak, membawa petaka

Tak boleh aku berkata, cukup terima meski hampa

Harsa kini tinggal cerita, tapi dulu pernah nyata!

Lalu setelah jantungku dimuntahkan dengan utuh

Ketika hatiku dibelah begitu sakit, ngilu tak terperi

Seperti kotak kosong, tak ada jarak dekat bisa digapai

Maka kuputuskan tuk berbilang pada rinai hujan

Tumpah ruah bulir bening tersamar kasihNya

Aku meratap di bawah hujan lalu merengkuh padaNya

Apapun itu aku percaya padaMu

Namun izinkan aku meratap sekali saja

Hanya ketika hujan di satu masa

Lalu terimalah aku kembali dalam cahaya

Biarkan aku mendekat padaMu meski penuh luka

Inilah jalanku mencukupkan lara, ritus akhir kembali padaMu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun