Mohon tunggu...
Nisrina Nada
Nisrina Nada Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi dengan ketertarikan pada media digital, produksi konten, dan komunikasi publik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Media Sosial Terhadap Self Esteem Pada Remaja

26 Juli 2025   17:39 Diperbarui: 26 Juli 2025   17:39 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era serba digital saat ini, media sosial sudah menjadi bagian dari keseharian banyak orang. Tidak hanya tempat untuk upload foto atau cerita, tapi juga bisa menjadi ruang besar untuk hal-hal negative seperti insecure, overthinking, bahkan dampak terburuknya bisa menyebabkan depresi.

Tahu kah kamu? sekitar 51,9% Gen Z di Indonesia rutin buka Instagram, dan 46,84% buka Tik Tok. Survei ini dilakukan antara Desember 2023 sampai Januari 2024 oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), dengan melibatkan lebih dari delapan ribu orang dari tiga puluh delapan provinsi, dan remaja termasuk yang paling aktif main di sana.

Media sosial sebenarnya banyak manfaatnya. Kita bisa cari info, hiburan, atau sekadar ekspreksikan diri. Tapi, kalau tidak dipakai dengan bijak, efek sampingnya juga ada --- terutama buat kesehatan mental. Salah satu masalah yang sering muncul adalah soal self-esteem, atau cara seseorang menilai dan menghargai dirinya sendiri.


Apakah kamu pernah mengalaminya?

Ketika Aku mulai berlebihan bermain media sosial, tanpa sadar Aku mulai membandingkan hidupku yang Aku pikir biasa aja dengan unggahan orang lain yang kelihatan luar biasa. Muncul pertanyaan-pertanyaan di kepala: "Kok dia bisa sekeren itu, ya?" atau "Kok hidup ini flat banget?" Dan Aku mulai menyadari bahwa fenomena seperti itu disebut social comparison. Kalau terus-menerus dilakukan, bisa bikin kita ngerasa tidak cukup baik, akhirnya nurunin self-esteem, dan bikin kita overthinking atau cemas.

Menurut Stanley Coopersmith, self-esteem adalah evaluasi yang dibuat oleh individu dan dipertahankan secara terus-menerus terhadap dirinya sendiri, yang mencerminkan penerimaan atau penolakan terhadap dirinya. Media sosial bisa menyebabkan self esteem rendah karena dengan menghabiskan banyak waktu untuk bermain media sosial membuat semakin besar pula peluang kamu untuk membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain atau self comparison.

Self comparison
ini tidak selamanya berdampak buruk karena ada sebagian orang yang makin termotivasi dan semangat ketika melihat pencapaian seseorang di media sosial, tapi tidak semua orang memiliki pandangan yang sama. Dan fakta menyatakan bahwa kecanduan media sosial membuat seseorang mudah terkena gejala psikologis.


Beberapa Hal Yang Meningkatkan Self Esteem


1. Self Awarness
Belajar untuk mengetahui dan menerima diri sendiri, mengetahui kelebihan, kekurangan, value diri, itu bisa menjadi salah satu hal sederhana untuk meningkatkan self-esteem. Kesadaran diri juga menjaga kita supaya tidak terombang ambing arus di media sosial dan tidak gampang membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

2. Journaling
Dilansir dari University of Rochsester, pada dasarnya journaling adalah kegiatan menulis apa yang kamu rasakan dan pikirkan dengan tujuan untuk memahaminya lebih baik. Dengan menulis jurnal, kamu jadi lebih sering "ngobrol" sama diri sendiri, merefleksikan perasaan, pikiran, dan pengalaman sehari-hari. Ini membantu kamu mengenali apa yang sebenarnya kamu rasakan, apa yang bikin kamu senang atau sedih, dan pola-pola dalam cara kamu merespons situasi tertentu.

3. Self Care
Saat kamu meluangkan waktu untuk merawat diri --- entah itu dengan makan sehat, tidur cukup, olahraga, atau bahkan mandidengan tenang --- kamu sedang mengirim pesan ke diri sendiri bahwa kamu layak dipedulikan. Ini memperkuat rasa bahwa kamu punya nilai dan
pantas untuk merasa baik.

4. Detox Media Sosial
Detox media sosial itu semacam istirahat atau ngurangin intensitas kita pakai media sosial supaya pikiran dan emosi bisa "napas" lagi. Cara ini bagus banget kalau kamu mulai ngerasa capek, insecure, overthinking, atau ngebandingin diri terus gara-gara lihat postingan orang lain. Tidak harus berbulan-bulan atau berminggu-minggu off penuh, coba satu hari tanpa Instagram, dua jam sebelum tidur tanpa Tik Tok dan Weekend tanpa buka media sosial sama sekali.

5. Know Your Goals
Tujuan hidup menjadi salah satu pondasi penting dalam membangun rasa percaya diri yang kuat dan sehat. Saat diri sendiri tahu sedang menuju ke mana, kamu jadi nggak gampang merasa "kosong". Kamu punya alasan untuk bangun pagi, untuk belajar, untuk berusaha. Itu bikin kamu merasa diri kamu berarti dan punya peran. Kalau kamu tahu apa yang kamu mau, kamu jadi lebih fokus pada progress pribadi, bukan pencapaian orang lain.

6. Try New Things
Instead of scroll tanpa henti, kamu bisa mulai coba hal baru untuk membuktikan ke diri sendiri bahwa kamu mampu belajar. Meskipun awalnya bisa terasa menantang atau bahkan menakutkan, justru di situlah kekuatan utamanya. Tanya ke diri sendiri "Aku penasaran sama apa, ya?" Bukan yang harus langsung passion, cukup hal-hal yang bikin kamu mikir, "Lucu juga kayaknya kalo nyoba itu." Contohnya, penasaran bikin kue sendiri, penasaran solo traveling atau hanya sekedar penasaran naik transportasi umum sendiri.

Media sosial boleh dipakai, tapi jangan sampai bikin kamu lupa siapa diri kamu. Fokus aja ke hal yang bisa kamu kontrol --- sisanya, biarin lewat. Karena pada akhirnya, yang paling berharga bukan validasi dari orang lain. Tapi cara kamu menghargai diri kamu sendiri.


Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). (2024). Survei Pengguna Internet Indonesia.

Royal Society for Public Health (RSPH). (2017). #StatusOfMind: Social media and young people's mental health and wellbeing.

University of Rochester. (n.d.). Benefits of Journaling for Self-Awareness.

https://databoks.katadata.co.id/infografik/2024/09/24/media-sosial-favorit-gen-z-dan-milenial-indonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun