Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - suka nulis dan ngedit tulisan

Seorang grandma yang gemar disapa Uti dan sedang getol belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kunanti di Bawah Pohon Kamboja

30 Maret 2024   04:43 Diperbarui: 30 Maret 2024   04:49 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah, jangan menyanyi itu!" larangku.

"Dik, besok-besok ... kalau misalnya aku duluan, kamu kunanti di bawah pohon kamboja, ya! Jangan lupa!" selorohnya.

"Ishh, apaan sih!" sewotku.

"Ya, 'kan umur nggak ikut memiliki, tapi aku janji akan menantimu di sini," tegasnya sambil menunjuk pohon kamboja.

"Nggak mau, ah! Menanti kok di bawah pohon kamboja! Kalau pergi duluan, ya tunggulah di pintu gerbang surga!" dalihku mantap.

"Hehe ... mengapa di kuburan kok selalu ditanami kamboja?" tanyanya mengalihkan topik bahasan.

Aku hanya menggeleng.

"Pohon ini bisa menyesuaikan tempat dan dapat tumbuh subur. Selain itu, tidak membuat semak serta bunganya bisa menjadi hiasan cantik. Warnanya pun ada yang putih, kuning, dan pink!" urainya.

"Oh, kukira guguran bunganya bisa menjadi bunga tabur!"

"Bisa juga, sih."

Tiba-tiba ketika agak reda dicarinya guguran kuntum kamboja bermahkota genap dan diselipkan di tepi daun telingaku. Biasa bermahkota lima, tetapi dicarinya yang genap. Ditatanya kuntum itu dengan hati-hati sebagai hiasan rambutku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun