Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Akhir Februari

14 Maret 2022   13:53 Diperbarui: 14 Maret 2022   13:55 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pribadi

 Berhentilah  beternak mimpi

Untuk menbenum mawar  kedua di taman serupa

Karena realitas adalah pedang penjagal

Yang tak bermurah hati pada hasrat illegal

Tanpa hujan, mawar mesti melupakan kembang

Karna hujan telah migran ke negeri-negeri tak dikenal

Sedang tanah ini bukan lagi padang lepas  

sejak bait terakhir mencair dalam angin Juni

menyelinap pergi dari katedral penuh aroma cendana

tak perlu berduka karna saat itu bakal tiba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun