#Untuk Maria & Alina
Dendam berceloteh pada malam      rapuh menemani kesepian
bagai kutukan yang melahirkan kuntum cinta sedemikian
engkau merayakan cinta itu siang sampai malam
malam yang tak bertuan
Di mata hatimu ada cemburu
berderu-deru
hanya saja kau jarang mengungkapkannya
mungkin dendam yang kau genggam
segalanya
apakah rindumu baik-baik saja setelah tak ada kabar?
kau menjawab dengan sabar;
aku hanya ingin mencatat tentang kesepian
yang telah sekian
tapi tidak dengan rindu yang penuh dendam
kurang lebih demikian
Aku juga mencatat sementara;
rindumu mengembara di lubuk hatimu yang membara
ini kesepian malam berguman lara
katakan saja begini kekasihku; kita sedang terpenjara
pada sudut-sudut rindu yang mendekap pura-pura
Alina, rindu itu selalu datang dengan tiba-tiba tanpa terkira.
Kau cukup tahu itu saja
selebihnya bair aku saja
Manila, March, 24