Mohon tunggu...
Nikolaus Loy
Nikolaus Loy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen HI UPN Veteran Yogyakarta

Menulis artikel untuk menyimpan ingatan. Menulis puisi dan cerpen untuk sembuh. Suka jalan-jalan ke gunung dan pantai. Suka masak meski kadang lebih indah warna dari rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam di Titik 0

29 November 2020   08:08 Diperbarui: 29 November 2020   08:21 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan kita bicara tanpa bicara

Karena kata-kata tak butuh lagi aksara

Sedang di sekeliling bayangan dedauanan gemulai

Berkelebat senyap dalam temaram cahaya bulan

Hening segala hening berkumpul di nadi

adalah malam yang bisu di titik letih

Saat cahaya  langit berpendar di jantung

Berdegup mengetuk lembut

Hangat  menjalar melelehkan semua dendam

segala keinginan terdalam tidak menginginkan

Segala hasrat adalah  tidak berhasrat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun