Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia Adalah Buku yang Hidup

21 Februari 2024   12:11 Diperbarui: 21 Februari 2024   12:39 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerahnya kampung halamanku tercinta, dok. pribadi

Karena kita faham itu hal yang penting untuk dilakukannya... 

Membisulah, jangan banyak omong, bertutur seperlunya saja... 

Kita faham untuk menunjukkan sesuatu yang penting itu dengan menunjukkan hasilnya bukan cerita... 

Latih pikiran kita dengan mengendalikan emosi hingga kita menjadi pribadi yang tenang dalam segala keadaan dan suasana... 

Tinggalkan lingkup petemanan dan lingkungan yang malas... 

Walau ramai dengan banyak teman, tapi jika pemalas tak ada manfaatnya... 

Malah kita telah menyita waktu dan mensia-siakan waktu emas kita... 

Waktu yang bisa melahirkan berbagai ide brilian dan gagasan yang istimewa... 

Jangan pernah khawatir akan ejekan, cacian, makian, bullying, hinaan terhadap diri kita... 

Tidak ada gunanya untuk meladeni mereka... 

Justru menguras energi dan membuka pintu amarah kita... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun