Mohon tunggu...
Nadia Hikaru Rusianto
Nadia Hikaru Rusianto Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta, Penerima Beasiswa 1000 Da'i Bamuis BNI

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku Bersama Prasangka Hamba-Ku: Menyamai Husnuzon dan Ketenangan

15 September 2025   21:36 Diperbarui: 15 September 2025   21:36 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku Bersama Prasangka Hamba-Ku: Menyemai Husnuzon dan ketenangan

 

Dalam perjalan hidup, manusia tidak pernah lepas dari ujian, sedih, bahaigia, kelapangan dan kesempitan. Saat semua itu datang, bagaimana orang taqwa memandang takdir Allah itu berbeda. Rasulullah meriwayatkan sabda Allah dalam hadis qudsi:

"Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Mkaa berprsangkalah kepadaku sesuai keinginannya"

Hadis ini adalah pegangan penting bagi setiap muslim. Ia mengajarkan bahwa keyakinan dan prasangka seorang hamba kepada Allah sangat menentukan bagaimana ia merasakan hidupnya---apakah dipenuhi kegelisahan atau diliputi ketenangan.

Menyemai Husnuzan kepada Allah

Husnuzan berarti meyakini bahwa apa pun yang Allah tetapkan pasti mengandung kebaikan. Orang yang husnuzan tidak akan mudah terjebak dalam keluh kesah, karena ia percaya setiap ujian mengandung hikmah, dan setiap takdir Allah adalah jalan menuju kebaikan. Allah berfirman:

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216).

Husnuzan bukan sekadar optimisme, melainkan buah dari iman yang mendalam kepada sifat Allah yang Maha Bijaksana.

Ketenangan Hati Berawal dari Prasangka

Hati yang penuh husnuzan akan lebih mudah menerima keadaan. Inilah yang membuat seorang mukmin memiliki ketenangan batin meski sedang diuji. Sebaliknya, prasangka buruk (su'uzan) hanya melahirkan kegelisahan, rasa kecewa, dan bahkan bisa menjauhkan diri dari rahmat Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun