Danu menatap Citra, merasa bersalah. Ia tahu, ia telah menjadi penyebab kesedihan
sahabatnya.
"Citra, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud dan Doni seperti ini," kata Danu.
"Tidak apa-apa, Danu. Ini bukan salahmu. Ini salahku karena aku tidak bisa mengendalikan
perasaanku," jawab Citra
Doni, aku juga minta maaf," lanjut Danu. "Aku tidak pernah ingin menyakiti hati kalian."
Doni tersenyum pahit. "Sudahlah, Danu. Ini bukan salah siapa pun. Mungkin ini memang
sudah takdir," jawab Doni, dengan nada pasrah.
Setelah percakapan panjang dan penuh emosi itu, ketiganya akhirnya sepakat untuk
menerima kenyataan. Doni merelakan kepergian Citra dan memberikannya kebebasan.
Sementara itu, Citra berusaha menenangkan perasaannya yang masih terombang-ambing