jujur. "Aku... aku tidak bisa menikah denganmu."
Doni terkejut, matanya membulat. "Apa maksudmu, Citra? Apa yang terjadi?"
Citra menunduk, tidak berani menatap Doni. "Aku mencintai Danu, Doni. Sejak lama.
Maafkan aku," ucapnya lirih.
Doni mencerna, mencerna setiap kata yang diucapkan Citra. Ia merasa sangat terpukul. Cinta
yang ia kira akan abadi, ternyata hanya mimpi belaka. Ia menatap Danu, dengan penuh
kekecewaan.
"Danu, kenapa kamu tidak pernah mengatakan apa pun padaku? Kamu juga mencintai Citra?"
tanya Doni, dengan nada terluka.
Danu menunduk, merasa bersalah. "Aku tidak pernah mengatakan apa pun, Doni. Aku hanya
menghargai persahabatan kita. Perasaan Citra padaku adalah sesuatu yang di luar kendaliku,"