nada bicara Danu melembut, menyentuh hati Citra lebih dalam. Ia tidak bisa lagi menahan
perasaannya.
"Sebenarnya... sebenarnya aku..." Citra menelan ludahnya, mencoba mencari kata yang tepat.
"Aku sayang, Danu. Sudah lama sekali, sejak kita masih SMA," ucap Citra, matanya mulai
berkaca-kaca.
Hening. Danu mengulanginya, menunjukkan ekspresi yang luar biasa. Ia tidak menyangka,
sahabatnya selama ini menyimpan perasaan yang begitu besar padanya.
"Citra... aku..." Danu terlihat kesulitan menyusun kata. "Aku sangat menghargai persahabatan
kita. Tapi... aku tidak bisa membalas perasaanmu," lanjutnya, dengan nada menyesal.
"Aku tahu, Danu. Aku hanya ingin jujur pada diriku sendiri," jawab Citra, air mata mulai
menetes.