Mohon tunggu...
Best Siallagan
Best Siallagan Mohon Tunggu... Hobby membaca dan menulis

- AI Enthusiastic - Suka membuat cerita - Suka Nonton Film - Suka Nonton Bola (Penggemar Leonel Messi) - Millenial yang menolak ketinggalan untuk belajar teknologi masa depan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rahasia di Balik Pagar Mewah (Bab 4)

10 Oktober 2025   12:27 Diperbarui: 10 Oktober 2025   12:27 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang wanita misterius (generate by AI/ Grok)

Narator (Mira Lestari):


 Rina Wijaya adalah ratu tak bertahta di Puri Anggrek Elit. Dengan senyum sempurna dan rumah yang lebih rapi daripada katalog IKEA, ia adalah panutan yang diidamkan sekaligus dibenci oleh tetangga. Tapi di balik gaun desainer dan arisan yang diatur seperti opera, Rina menyimpan rahasia yang bisa menghancurkan kerajaannya. Saya tahu, karena saya pernah melihatnya---pil kecil yang ia sembunyikan di laci, dan kepanikan di matanya saat ia pikir tak ada yang memperhatikan. Di Puri Anggrek, fasad sempurna adalah mata uang, tapi bahkan mata uang terbaik pun bisa retak.


 Rina Wijaya berdiri di ruang makan rumahnya yang megah, memeriksa setiap detail dengan mata elang. Meja panjang dari kayu jati sudah disusun dengan sempurna: piring-piring porselen impor, serbet kain yang dilipat seperti origami, dan centerpiece bunga anggrek yang baru dipetik dari taman.

  Malam ini adalah arisan bulanan Puri Anggrek Elit, acara yang lebih mirip pameran status sosial daripada sekadar undian. Rina, sebagai tuan rumah, tahu semua mata akan tertuju padanya---dan ia tak boleh membuat kesalahan.

 "Rina, ini martini-nya udah pas belum?" tanya Dita, asisten rumah tangganya, sambil membawa nampan berisi gelas-gelas berkilau. Rina mencicipi minuman itu, bibirnya mengerut sedikit.

 "Kurang lemon zest-nya. Tambahin sedikit, tapi jangan kebanyakan," perintah Rina, suaranya lembut tapi tegas. Dita mengangguk dan bergegas ke dapur, sementara Rina melirik jam dinding. Satu jam lagi, tetangga akan berdatangan, dan ia harus tampil sempurna.

 Tapi di dalam dirinya, Rina merasa seperti kaca yang retak, siap pecah kapan saja. Semenjak kematian Mira Lestari tiga hari lalu, Puri Anggrek Elit dipenuhi bisik-bisik dan tatapan curiga.

  Rina, yang biasanya tahu segalanya tentang semua orang, merasa terguncang karena ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Mira. Dan yang lebih buruk, ia merasa ada yang mengawasinya---bukan tetangga usil, tapi sesuatu yang lebih mengancam.

 Ia melangkah ke kamar mandi tamu, mengunci pintu, dan membuka laci kecil di bawah wastafel. Di sana, tersembunyi di balik tumpukan handuk tamu, ada botol pil kecil tanpa label. 

 Rina mengambil satu pil, menelannya tanpa air, dan menutup mata sejenak, membiarkan ketenangan buatan itu merayap ke dalam tubuhnya.

  Obat penenang ini adalah rahasianya, penyelamatnya dari tekanan menjadi istri sempurna, ibu sempurna, dan tetangga sempurna. Tapi setiap pil juga mengingatkannya pada kelemahan yang ia benci.

 "Rina, tamunya udah datang!" teriak Hendra, suaminya, dari ruang tamu. Rina tersentak, buru-buru menyembunyikan botol itu kembali dan memeriksa pantulan dirinya di cermin. Gaun merah marunnya pas di tubuh, rambutnya tersisir rapi, dan senyumnya---oh, senyum itu---bisa menipu siapa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun