Setelah arisan selesai dan tamu mulai pulang, Rina membersihkan meja dengan Dita. Ia menemukan secarik kertas kecil di bawah salah satu piring, terselip seperti sengaja ditinggalkan.Â
 Tulisan tangan di atasnya sederhana tapi membuat darah Rina membeku: "Aku tahu apa yang kamu sembunyikan di laci." Tak ada tanda tangan, tak ada petunjuk. Tapi pesan itu cukup untuk membuat Rina merasa seperti kaca yang akhirnya pecah.
 Narator (Mira):
 Rina pikir dia bisa mengendalikan segalanya---arisan, keluarga, bahkan rahasianya. Tapi di Puri Anggrek, rahasia adalah mata uang yang lebih berbahaya daripada uang. Dan malam ini, seseorang baru saja menaikkan taruhannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI