Dan jika saja semua makhluk tercipta sesuai dengan keinginan dan kemauan manusia, maka betapa semuanya akan merasakan hal yang sama di dunia ini. Tak terkecuali gadis misterius yang telah menampakan wajah di depanku ini.
Ah Tuhan, begitu hebat pergejolakan batin malam ini...Selama ini wajahMu selalu kucari ya Tuhan, wajahmu kucari.
Dan malam ini pula Engkau menghadirkan wajah si gadis misterius yang padanya Engaku meninggalkan jejakMu. Jejak yang selalu aku rindukan dengan segala pertanyaan dan persoalan yang menyertainya serta dilema dalam menjawab : siapakah sesamaku manusia?
Maka malam ini juga ya Tuhan, pada wajah dan dalam tatapan si gadis misterius ini, sesamaku manusia adalah semua yang terpinggirkan dalam masyarakat, semua yang ditolak dan diasingkan dalam pergaulan, semua yang dibenci bahkan bukan atas kesalahan mereka yakni mereka yang buruk rupa, terlahir cacat, orang miskin, janda dan yatim piatu.
Pada malam ini, pada wajah gadis yang mungkin entah sudah ditolak untuk kesekian kali dalam hidupnya hanya karena keterbatassnnya ini : pada wajahnya kebebasan dan kesombonganku selama ini mengungkap aibnya sendiri.
Ya...Teringat pula aku kata seorang filsuf : " Kebebasanku yang sewenang - wenang mengeja aibnya sendiri dalam mata yang memandangku".
Dan dalam sekejap mata aku ingat, melalui sebuah kajian seorang Pastor pernah mengenalkan Emanuel Levinas. Dan itu adalah kalimatnya yang sangat memikatku.
                   ***
Setelah gadis itu pergi dengan barang belanjaannya, aku pun masuk dan menyerahkan galon kosong di tanganku serta memberikan uang seharga satu galon air isi ulang.
Di bawah langit malam yang setengah malu-malu memamerkan bintang, aku berjalan pulang menuju ke tempat peraduanku menyusuri jalan berpaving. Membawa galon air di pundak, dan pergulatan hati yang tadinya berat tapi telah diringankan melalui perjumpaan dengan si gadis yang selama ini misterius itu.
Sesampainya di gang menuju kos, aku menoleh. Mencari sosoknya. Ingin tahu apakah ia masih tampak. Tapi ia telah hilang, seolah menyatu dengan kesunyian malam.