Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Demokrasi Tertatih

31 Oktober 2023   12:07 Diperbarui: 31 Oktober 2023   12:11 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.

Ada keanehan pada negeriku hari ini
Kelucuan merambat di cakrawala
Suara sumbang menyembur dari  mulut sang hakim
Kupikir itu kumur-kumur semata
Adalah maling diampuni di muka  korban 

Ada keganjilan dalam pedati negeri
Adalah.buaya diterkam cecak merayap  dalam pasal 

Wahai penggosip negeri,
Kau hembus isu dalam rupiah
Kau buat konspirasi mengebiri  kami 

Ada suara parau bercampur dahak

Menempel pada angin pemburu nafsu 

Ada jeritan di balik pintu demokrasi

Diusut beringsut-ingsut  di bawah jubah 

Ada suara berdendang duka

Melayat pasal berjubah hitam 

Menjual palu keadilan demi harta dan martabat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun