Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jalan Pulang yang Tak Lagi Sama

31 Juli 2025   22:52 Diperbarui: 1 Agustus 2025   00:10 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alya tersenyum. Senyum yang membuat pipinya merah dan matanya menyipit seperti bulan sabit.

Hari-hari berjalan seperti itu. Mereka mulai terbiasa bersama. Arga bahkan membiarkan Alya membonceng di sepedanya, meskipun artinya dia harus mengayuh lebih keras di tanjakan. Tapi semua itu terasa ringan karena Alya akan tertawa-tawa di belakang, kadang menirukan suara guru Matematika mereka yang suka ngomel.

"Arga, kamu tahu nggak," ucap Alya suatu saat mereka berhenti di kebun bunga matahari, "kadang aku nungguin kamu keluar kelas biar bisa pulang bareng."

Arga nyaris keselek minumannya.

"Sumpah?"

Alya mengangguk sambil menyipitkan mata, menantang.

"Wah, kirain aku doang yang begitu."

Alya tertawa lagi, dan Arga ikut tertawa. Tapi di dalam hati, ada sesuatu yang tumbuh pelan-pelan. Rasa hangat yang muncul saat mereka berboncengan melintasi pematang sawah diiringi semilir angin dan siluet pegunungan yang berdiri megah di kejauhan. 

Namun, rasa itu tak pernah terucap. Arga terlalu malu untuk berkata lebih. Alya juga memilih menikmati hari-hari itu tanpa menuntut lebih dari sebuah kebersamaan.

Hingga suatu hari, semuanya berubah.

Hari itu seharusnya ada classmeeting sebelum libur kenaikan kelas. Tapi hujan deras mengguyur desa sejak pagi, membuat kegiatan dibatalkan dan para siswa dipulangkan lebih awal. Arga yang bosan di rumah memutuskan untuk main ke warung dekat masjid, mencari jajanan hangat dan suasana ramai. Di sanalah, ia mendengar kabar dari pemilik warung bahwa keluarga Alya akan pindah ke kota minggu depan. Ayahnya yang bekerja di proyek jalan tol mendapat penempatan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun