Mohon tunggu...
Muhamad Rifqi
Muhamad Rifqi Mohon Tunggu... Freelancer marketing dan content Writing

saya adalah lulusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta, yang kini bekerja sebagai freelancer Marketing dan Content Writing di salah satu perusahaan agen properti.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak yang Tertinggal pesta pena 2025

25 Maret 2025   22:07 Diperbarui: 25 Maret 2025   22:07 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tolong...tolong siapa aja tolong siapa aja tolong aku kata Bayu berteriak sambil mengetuk pintu

Sayang, teriakan Bayu yang kencang itu tidak mampu menarik perhatian orang lain. Alhasil, bayu tertidur dalam keadaan berkeringat.

Selang lima belas menit kemudian, bu Dewi, Soni dan pak seno menemukan Bayu yang tidur sambil berkeringat dalam mobil seperti ikan asin yang tengah dijemur di bawah sinar matahari.

" Bayu kamu nggak apa-apa kan, nih minum dulu" Pungkas pak seno sembari menyodorkan air minum dari samping jok mobil,

"Nggak apa-apa pak untung bapak cepat datang. Kalau tidak, Bayu pasti udah mati di sini. Kata bayu dengan nafas tersengal

" Iya bayu maafin ibu sama bapak teledor nggak ngecek mobil sebelum pergi ke tempat bude Rahmi"

Ya pak bu udahlah gak usah dibahas lagi mending kita balik lagi ke rumah bude Rahmi buat makamin jenazah nenek

Yuk pak Soni kamu jalan duluan ya ibu sama bapak.mau nemenin  Bayu yang masih kaget

Ya pak

Setelah 15 menit kondisi Bayu mulai pulih dengan menyalakan pendingin mobil, air mineral serta memakan beberapa potong roti kondisi Bayu pun membaik dan mereka bertiga menuju ke rumah bude Rahmi untuk mengurus jenazah neneknya Bayu dan Soni.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun