Mohon tunggu...
Tari Abdullah
Tari Abdullah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama lengkap Mudjilestari tapi lebih sering disapa dengan Tari Abdullah profesi sebagai penulis, conten creator, dan motivator. Ibu dari 4 anak berstatus sebagai single parent. Berdarah campuran sunda - jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bahagia Lintang

1 Juli 2020   05:58 Diperbarui: 1 Juli 2020   05:57 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lintang mengalihkan pandangannya ke arah hujan. Tentu saja, wanita mana yang tidak ingin menikah?  Menikah adalah ibadah terpanjang dalam hidup, menyempurnakan separuh agama. Pernikahan adalah ladang pahala terbesar bagi seorang wanita.

Namun beberapa kali gagal dalam membina hubungan membuat Lintang ragu, usianya tak lagi muda, masihkah ada yang mau menikah dengannya sekaligus  juga menerima segala kekurangannya dan termasuk kedua anaknya.

"Memangnya masih ada yang mau menikahi janda yang sudah tua  sepertiku?" tanya Lintang ragu.

"Hus! Jangan ngomong gitu, dong! Kamu cantik dan memiliki banyak kelebihan, kamu hanya kehilangan rasa percaya diri.

"Bukan begitu, aku capek dengan semua drama yang pernah aku alami, karena itu aku harus lebih berhati-hati, aku tak mau terluka untuk yang kesekian kali. Sebelum aku membuka hatiku lagi, aku juga ingin tahu alasan apa yang membuat laki-laki ingin menikahiku," Lintang menatap Sitha dalam.

"Bagaimana jika dia yang ingin menikahimu adalah orang yang sangat mencintaimu."

"Siapa?" tanya Lintang sanksi.

"Berarti kamu mau mempertimbangkan jika ada orang yang sungguh-sungguh berniat menikahimu?" Sitha memastikan

"Entahlah.. aku masih ragu."

"Begini aja, setidaknya berilah dia kesempatan untuk bertemu, kamu kan tidak harus menerimanya jika tidak suka." Sitha meyakinkan.

"Pertimbangkanlah, jangan lupa minta petunjuk Allah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun