Mohon tunggu...
Tari Abdullah
Tari Abdullah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama lengkap Mudjilestari tapi lebih sering disapa dengan Tari Abdullah profesi sebagai penulis, conten creator, dan motivator. Ibu dari 4 anak berstatus sebagai single parent. Berdarah campuran sunda - jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Cinta Tak Bersyarat

4 Juni 2020   06:46 Diperbarui: 4 Juni 2020   06:52 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anan makin giat bekerja, ia sendiri yang begitu antusias menyiapkan segala keperluan Gischa, memperhatikan setiap asupan gizi dan vitamin yang masuk ke tubuh istri dan bayinya.

Awalnya kehamilan Gischa baik-baik saja, namun menginjak bulan ke tujuh, Gischa mulai sering merasakan nyeri di pangkal panggul. Dokter kandungan yang memeriksanya cuma mengatakan itu sebagai efek janin yang makin berat, dan Gischa harus banyak istirahat agar tidak terlalu capek.

Tapi satu bulan sebelum  melahirkan, Gischa mengalami pecah ketuban sehingga harus melalui operasi Caesar. Semua tampak normal, Operasi Caesar berjalan lancar dan Hamzah hadir menjadi pelengkap kebahagiaan keluarga kecil itu.

Namun, sekitar tiga minggu kemudian, Gischa mulai sering mengeluh mengalami kesemutan dan kebas di ujung jarinya, sehingga kakinya mengalami kelemahan.

Mengira hanya terkena flu, Gischa berkonsultasi dengan dokter umum, dan diberitahu bahwa ia mengalami saraf terjepit dan diperbolehkan rawat jalan.

Malam itu, Gischa terbangun oleh tangis Hamzah. Ketika ia berdiri untuk menyusui anaknya, tiba-tiba ambruk karena kakinya mendadak tak mampu menyangga tubuhnya.


"Gischa..!" teriak Anan panik. Saat itu juga Ia langsung membawa ke rumah sakit dan Gischa harus di rawat.

"Ibu Gischa harus menjalani serangkaian pemeriksaan berupa test darah lengkap, lumbar puncture dan EMG." Dokter umum yang memeriksa Gischa akhirnya merujuk pada Dokter Sonya, spesialis syaraf.

"Sakit apa istri saya, Dok?" tanya Anan cemas.

"Saya belum bisa memastikan, Pak. Besok seteah hasil test keluar, Dokter Sonya akan menjelaskan pada anda."

Menunggu hasil test  adalah hal yang sangat menyiksa bagi Anan. Kondisi Gischa makin menurun. Tiga hari bagai setahun. Sementara lambat laun Gischa mulai mengalami kesulitan bernafas, satu demi satu organ tubuhnya tak berfungsi, hingga puncaknya mengalami koma dan harus dirawat di pindahkan ke ruang ICU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun